Home » , » Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Di Sekolah

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Di Sekolah

Posted by Phone Trick on Saturday, April 7, 2018


Pendidik dari berbagai tingkatan sekolah, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi menyadari bahwa kemampuan akademik saja tidak cukup untuk memastikan kesuksesan anak. Beragam perilaku yang kita lihat sendiri di sekitar kita, maupun melalui media sosial juga membuat banyak guru, orang tua maupun pembuat kebijakan bertanya-tanya, apa yang kurang dalam pendidikan kita?

Maka, ide mengenai pendidikan karakter mulai muncul dan dipandang sebagai bagian yang penting dalam pendidikan di sekolah. Para pendidik dan sekolah menyusun daftar serangkaian karakter yang dianggap penting dimiliki oleh anak-anak didiknya untuk menjadi orang dewasa yang berhasil.

Meskipun pendidikan karakter telah menjadi populer belum ada kesepakatan tentang karakter-karakter apa saja yang perlu diutamakan untuk diajarkan dan akan memberi hasil yang baik untuk jangka waktu yang lama.

Berkarakter Tidak Berarti Selalu Benar
Apa yang Mama bayangkan tentang anak yang berkarakter baik? Perilakunya selalu terpuji, menyenangkan, mudah diasuh dan tidak pernah berbuat onar? Jika Mama mengenal teman si kecil yang selama ini bersikap dan berperilaku baik, ternyata merokok, apa yang terlintas di benak Anda? Setiap perilaku memiliki konsekuensi, dan tentu saja kita harus bertanggung jawab atas keputusan salah yang kita lakukan. Namun demikian, kesalahan yang pernah dilakukan tidak serta merta membuat orang tersebut tidak berkarakter baik.

Mama tentu pernah mendengar cerita tentang orang yang berhasil bangkit dari kegagalan atau masa lalu yang kelam karena ternyata ia memiliki karakter yang baik. Karakter yang baik tidak membuat anak kita kebal terhadap kejadian atau keputusan yang buruk.

Ada saat-saat sulit yang akan ia lalui, dan karakter yang ia miliki akan membantunya membuat keputusan yang tepat.

Karakter dan Kemampuan Berpikir
Karena karakter adalah bagian dari proses mengambil keputusan, maka kemampuan anak untuk menalar permasalahan dan berpikir dengan logis ikut menentukan keputusan yang ia ambil. Memisahkan pendidikan karakter, atau menganggap pendidikan karakter lebih penting daripada pendidikan intelektual menjadi tidak tepat.

Tokoh pendidikan nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara menekankan tentang pentingnya keseimbangan cipta, karsa dan karya dalam pendidikan. Jika salah satu diutamakan, sementara yang lain dikesampingkan, kita akan melihat ?orang-orang dewasa yang kehilangan kemanusiaannya.

Yang menarik, penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa karakter tidak dapat diajarkan seperti matematika. Paul Tough, penulis buku How Children Succeed: Grit, Curiosity and The Hidden Power or Character mengatakan bahwa karakter sebaiknya tidak dipertimbangkan sebagai bahan ajar, tetapi harus ditampilkan dalam lingkungan sehari-hari si anak.

Sebagai orang dewasa di sekitarnya, kita juga merupakan teladan pertama yang akan dicontoh untuk menampilkan karakter yang dianggap penting.

It takes a village to raise a child!


0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.
.comment-content a {display: none;}